Laman

Sabtu, 14 April 2012

The Evidence

Road of Coast 5-12-2016
The Hotel



......................................................
Aku terbangun tidak bisa tidur .... kunyalakan lampu ...
ah .... jarum jam sudah menunjukan jam 4 pagi, kulihat sekeliling, hanya ada Mocha yg tertidur di sofa dengan kaki dan sebelah tangannya menjuntai kelantai, pasti Max yg mengangkatnya ....

tapi dimana dia ....

aku memeriksa kamar mandi .... tidak ada ...
jendela tempat dimana Max meletakkan Snipernya tadi masih terbuka...
aku melihat keluar jendela , diluar seperti biasa gelap .... dari sini dapat dengan jelas untuk memata matai sebuah bangunan yg tidak cukup besar dibawah ... tidak lebih tinggi dari kamar hotel ini, entah bangunan apa itu, beberapa orang dapat dilihat bercakap cakap dari dalam jendela ...


jalanan sunyi .... tidak ada orang atau apa pun yg ada hanya penerangan lampu jalan dan beberapa kertas koran bekas yg beterbangan kemana mana ...
aku menutup jendela, tubuhku sedikit merinding saat menutup jendela karena dinginnya angin malam ...

belum sempat menutup tirai, aku terpaku pada seseorang yg keluar dari bangunan tadi dia menghadap ke tiang lampu jalanan sepertinya mau kencing ... -__-

sedikit terkejut aku melihat seseorang keluar dari tempat kotak sampah yg besar dan menikam orang tadi ....

"Tunggu ...." .... itu Max"

dia menyeret orang tadi dan memasukkannya ke kotak sampah ... keudian berjalan santai memasuki bangunan tadi ...
"astaga kuharap dia tidak senekat itu memasuki tempat itu sendirian, "
dengan agak terburu buru aku membangunkan Mocha ...

"hei hei ... Mocha Bangun .."
"apa apaan kau ini, sekarang sangat dingin aku tidak mau kalau hanya disuruh untuk menemanimu pergi kencing" .... ucapnya sabil menarik bantal menutupi mukanya.
"aku serius ... aku tidak akan membangunkanmu kalau hanya untuk itu" ucapku terus mendesaknya.

"iya iya, bersabarlah .... ada apa ??" ucapnya bangun dengan matanya yg masih setengah tertutup.
"Max , dia dia dalam bahaya kau harus ikuti dia masuk ke .... hei kau dengar aku"

*Plak

"aauuh ... sakit sekali kenapa kau menamparku " ucapnya sambil mengusap usap pipinya yg merah karena kutampar dengan cukup keras.

"Makanya dengarkan aku .... sudahlah ayo"
"kemana?" tanyanya.
"ikuti saja aku nanti kuberi tahu .... "

aku mengambil tas senjata sniper yg tadi digunakan max sebelum aku tidur tadi ... sementara Mocha yg masih agak kebingungan mengisi beberapa peluru Handgun M9 nya.

"ayo" ucapku, Mocha mengikuti ku dibelakang ... menuruni tangga.
*bruk
dia menabrakku sedikit dari belakang ...
"ada apa" tanyanya.

aku menunjuk ke meja resepsionis dengan seorang penjaga yg lagi membaca buku.
"kita lewat belakang" ucap Mocha menarikku.

*klek
Mocha membuka Pintu ... seorang laki laki gendut tertidur pulas dengan sebuah pizza ditangannya..
"ups .... salah pintu"

"jangan konyol ... sebenernya kau tahu tidak dimana pintu keluarnya sih ??" keluhku.
"jangan mengeluh ... itu salahnya sendiri tidak mengunci pintu kamarnya ... bisa saja orang datang untuk membunuhnya" -_-' ucapnya memberi alasan.
"jangan mengalihkan topik, lagipula apa yg diinginkan seorang perampok dari pria seperti dia"
"kerja seharian seperti orang orang normal biasanya dan menikmati hari liburnya dengan menghabiskan waktu menonton TV semalaman"

"oh tidak kau mulai lagi ... kita juga orang normal kan" ucap Mocha.
"yah ... yang membunuh orang" ucapku termenung.
"sudahlah, dikota ini hampir semua orang pernah membunuh satu sama lainnya, kriminalitas sudah tidak bisa dikontrol lagi .... aku benci konflik" ucapya sambil membuka pintu yg lain lagi.

"S*ALAN KAU"teriak seorang wanita daridalam kamar yg barusaja dibukanya, sebuah vas bunga melayang kearahnya namun sempat dia hindari ... dengan cepat dia menutup pintunya kembali"

Aku kembali sedikit tersenyum melihat tingkahnya ...
"kenapa ? jangan begitu , akan lebih membantu jika kau tidak hanya berdiri disana dan menertawakan aku" -__- ucapnya.

aku menunjuk kearah pintu kecil yg agak jauh bertuliskan "Exit"

"setidaknya aku melakukan usaha yg lebih" tambahnya lagi sambil mengangkat bahunya.
"sudahlah, kita konyol sekali berbincang disini membawa senjata ayo" ucapku.

aku membuka pintu
brrr ... suasana diluar sangat dingin ....
"seharusnya aku membawa baju yg lebih tebal "ucap Mocha sambil mengusap usap tangannya.

"disana ... " aku menunjuk bangunan yg tadi dimasuki Max.
"kenapa disana ?" tanyanya.
"tadi aku melihat Max masuk kesana sendirian setelah membunuh seorang yg barusaja keluar dari sana"
"Entahlah, dia biasanya bisa mengurus dirinya sendiri ... kau tahu ... tempat itu kelihatan kurang bersahabat denganku ..." ucapnya.
"maka dari itu aku menghawatirkannya" tambahku.
"itu hanya bar biasa , ayolah kau paraoid sekali ..."
*praaang
suara sebuah botol memecah kaca jendela tempat itu memecah kesunyian pagi ...

"Baiklah , kita masuk" ucapnya terpaksa.
"tunggu ... aku tidak ikut" ucapku.
"apa,, apa maksudmu dengan kata "TIDAK itu?"ucapnya
"aku perempuan"
"jadi....?"
"kau bodoh sekali .... mana mungkin aku masuk kesana , tempat itu penuh orang orang mabuk, makanya aku membangunkanmu tadi" ucapku.
"lalu kau ??"
"aku akan jaga jaga disini"

"Sialan kau" ucapnya tersenyum sedikit lalu menyebrangi jalan ....


To Be Continued .........

Rabu, 03 Agustus 2011

Façade of relativity : The Evidence Part.1

Road of Coast  4-12-2016
East Cross


Max masuk ke sebuah penginapan, aku mengikuti dari belakan, penginapan ini berada membelakangi gedung gedung besar di kota membuatnya seperti gang sunyi yg biasa dihuni oleh perampok

"Hey, elen .... setidaknya bantu aku dengan semua ini ... " ucap Mocha dibelakangnku.
dia sedang menarik sebuah koper super raksasa untuk seukuran dia namun kelihatannya kopernya tidak berhasil tergeser 1 inci pun .. sambil menyandang 2 buah tas yg juga tidak kalah besarnya ....

"kenapa tidak meminta tolong Max , dia jauh lebih besar dan kuat ... kau mengharapkan apa juga dariku ???" ucapku.

-_-'

"max kau bisa ....." ... sialan dia sudah masuk duluan " karena aku kasihan .. aku bantu Mocha sebisaku ... sampai masuk ke penginapan ... ada seorang yg resepsionis yg sedang baca buku dengan kaki diatas meja, benar benar tidak menggambarkan kerapihan -_-'

"kalian teman orang besar tadi ??" tanyanya , masih dengan kaki diatas meja.

"iya" Mocha menjawab.

"dia menyuruh kalian masuk ke kamar no.249"
kembali aku dan Mocha menyeret tas yg  beratnya seperti 2 ekor anak Kingkong ini.

"APAAAA ... anak TANGGA ???" mocha reflek teriak.

"*&^@$*^%#"

*Skip

...................................................................................
...................................................................................


aku langsung merebahkan diriku di kasur .. tidak peduli lagi dengan Mocha yg sudah tiduran dilantai dengan menindih koper yg dia bawa tadi serta tas yg masih dia pegang ....

"Mocha kenapa kau tidur disitu .... jika kau disitu terus .. pintunya tidak bisa ditutup "

"*&%&&)&#$(#*&^....... aku suka pintu ini ... biarkan saja ... tidak akan ada yg melihat di loby tengah malam begini" ucap Mocha dengan Muka yg saking merahnya berubah menjadi Hijau keungu ungu - an (Just Kidding) ^^V


"oh ya kalian kelelahan seharian di mobil kan ?? hahahaha .. baiklah tidur saja sana .. " ucapnya sambil sempat sempatnya bergurau, Mocha sudah diam sambil membenamkan wajahnya ke dalam koper -_-

Max mengambil tas yang kubawa ... dan mengambil sebuah bungkusan kain hitam panjang yg didalamnya adalah sebuah Sniper yg juga berlilitkan kain lagi -_- ...

aku masih sempat melihatnya membuka balutan kain Sniper dan meletakan bipod ke jendela sebelum aku tidur ..........

Be Continued Lagi ... ^^V

Senin, 01 Agustus 2011

Third person informant Final Chapter : Façade of relativity

Road of Coast  3-12-2016
Elena 

"semua perlengkapan sudah siap" ucap Mocha sambil menutup Kap belakang mobilnya yg penuh dengan senjata dan amunisi

"bagus ... tunggu apa lagi sekarang" ucap Max masuk ke mobil diikuti oleh ku ...

"jadi EastCross ??" tanyaku meminta keyakinan

"tidak tahu ... sebenarnya kelompok Black Rose punya banyak tempat untuk dijaga dan kita hanya perlu bertemu tamanku, salah satu informant Black Rose ..... sayang dia tidak bisa dilacak dengan jelas" jelas Max

"berarti seharusnya tidak perlu ada tembak menembak antar kelompok kan ??" tanyaku yg semakin bingung

"tentu saja perlu" Mocha ikut bicara

"Black Rose tidak akan bekerjasama hanya untuk seorang Informant miliknya" max kembali menjelaskan.

"untuk apa bertemu temanmu ?? setidaknya kalian punya alasan yg jelas sehingga melibatkanku"

"ini semua untukmu ... sekarang kita ada di antara dua belah Pihak .. Free Rebel dan CT ... aku punya beberapa kenalan orang Free Rebel  namun mereka bisa saja menembaki kita dari belakang kan ,,, sedangkan CT sekarang pemerintahan sudah tidak bisa dipercaya ... sedikit terlibat dan kau akan disamaratakan dengan Free Rebell ... " ucap Max

"ugh Aku Benci Diplomasi pimpinan negara sekarang" Mocha memberi Argumennya.

"baiklah kita mulai dari sini" ucap Max sembari memberi tanda untuk berhenti untuk Mocha ...

To Be Continued  .... ntar malem pas buka puasa dilanjutin lagi kok :ngacir

Minggu, 08 Mei 2011

Chapter 10 Part.2 : Third person informant

Avenger Secret place 2-12-2016
Azure Elena skyla{civilian}

kriiiiiiiing
kira kira begitulah bunyi menyebalkan dari jam weeker tua yg ada di kamar ini ...
rasanya ingin ku lempar keluar jendela , tapi berhubung ini bukan milikku .. dengan berat hati terpaksa aku menekan halus tombol off nya ,
aku duduk duduk dipinggiran kasur , mengucek ngucek mataku ... mengusutkan rambut lalu merapikannya lagi ...

jam dinding sudah menunjukan pukul 2.00 ... cuaca seperti biasa sangat mendung dan dingin di musim suram seperti ini ... aku baru bisa tidur jam 8 pagi tadi, sangat melelahkan kalau mengikuti mereka .. tapi mau bagaimana lagi ... aku mungkin sudah tidak diterima di CT lagi ...

bruk tuituittuittuit ....
"jangan RIBUT  kalian sedang bermain basket atau apa ??"terdengar bunyi ribut dari bawah ... aku sudah kenal betul suara nyaring yg mirip dengan teriakan polisi dengan mikropon itu adalah suara Max , sebenarnya dia tidak teriak ... hanya menaikkan beberapa nada oktaf suaranya

aku menengok ke jendela dibawah .. Jake dan Mocha sedang berdiri sambil memberi alasan pada Max yg berdiri di halaman ... sepertinya mereka meributkan kap mobil Max yg penyok tertimpa sebuah jendela yg jatuh dari gedung kosong  disebelah atas tingkat 2 , ada bola basket terlihat masih berguling guling di dekat mobil nya Max

tempat ini memang sunyi .. di samping kiri bangunan ini ada gedung tingkat 5 yg kosong ... dengan beberapa jendelanya yg ditutup dengan kayu seadanya , banyak sarang laba laba, dan lumayan menyeramkan dimalam hari, sedangkan disamping kanan rumah ini ada dinding tinggi yg sangat tebal .. melindungi sebuah rumah lagi disebelahnya , tempat yang sangat strategis memang .. -_-'

setelah terasa sedikit enakan ... aku turun ke bawah .. menuruni tangga .. Axel sedang sibuk dengan sesuatu di komputernya ... ruangan ini seperti ruangan kerja .. banyak tulisan dan foto tak penting ditempel di dinding berhadapan dengan 3 komputer yg kulihat hampir tidak pernah dimatikan semuanya , pasti ada 1 atau 2 komputer yang menyala .. walau hanya menunjukkan sebuah screensaver mobil Mocha yg dia bangga banggakan .. memang mobil Mocha adalah mobil yg paling bagus disini biasanya kalau tidak ada kerjaan Mocha menghabiskan waktu berjam jam hanya untuk memandangi foto itu -_- katanya itu mobil berharga karena membuatnya selamat dari ajakan untuk berenang di kolam es di musim dingin ..

Avenger memiliki 3 buah alat transportasi , 2 Mobil dan  sebuah Motor punya Jake ...
mereka punya sejarah masing masing .. Jake pernah berurusan dengan Yakuza karena mencuri sebuah Katana. aku tidak begitu tertarik dengan cerita lama mereka ....

"ada hal baru" tanyaku sambil mengambil air minum pada Axel yg sibuk dengan Komputernya ...

"yah ... malam ini kau, Mocha dan Max akan pergi ke EastCross, jadi aku akan sibuk mencari info tentan misi kalian bertiga " cercahnya.

"uhuk....uhuk ..." aku tersedak

"kau masih terkejut ??" tanyanya.

"tidak ... aku sudah diberi tahu Max , hanya saja  .. sedikit aneh mendengar kami aka bepergian ke tempat yg sangat jauh itu" jawabku.

"yah .. bukanlah misi yg penting memang ... tapi aku akui , jika bisa dapat info dari dia .. semua akan lebih mudah" ucap Axel membenamkan punggungnya ke kursi dalam dalam ..

"ya sudah ..." ucapku sambil berlalu meninggalkan dia menuju lantai paling bawah ...

*****
aku bersandar kedinding "ulah mereka lagi ??" tanyaku sambil senyum ke Max

dia sedang membetulkan sesuatu di mesin mobilnya ..

"siapa lagi??" tanya dia sambil berdiri dan menarik nafas panjang ...

aku menoleh kesamping kiri jendela ... bisa dilihat Jake dan Mocha bermain basket dengan riangnnya tanpa wajah rasa bersalah sedikitpun
To Be Continued .......
see you next part .......

Senin, 18 April 2011

Chapter 10 part.1: Third person informant

Avenger Secret place 1-12-2016
Azure Elena skyla{civilian}
kami sampai di rumah ....
Axel masuk menemui Max yang sudah menunggu di meja besar , sementara aku terduduk dilantai kelelahan
huh .. selesai sedikit melepas penat, aku bergabung dengan Axel, Max, dan Jake ....
mereka membuka bungkusan paket tadi yg berisikan kertas kertas dan foto foto yg aku tidak tahu

"hey nampaknya kita kehabisan soda" ucap seserang dibelakang yg sudah aku tahu siapa dia dari suaranya.

*prrrrfff
Mocha langsung menyemburkan minuman kalengnya begitu melihatku berdiri didepannya dengan tatapan tajam.
"kenapa??" tanya Max.

"ah tidak apa" ucapnya sambil melempar senyum yg seakan berkata 'peace'

"sudahlah .... ini apa " ucapku mengalihkan permbicaraan sambil menunjuk kertas kertas yg aku tidak tahu apa ....

"nah nah .... kalian perhatikan ... " ucap Max menunjuk aku dan Mocha ..

"aku lagi " ucapku protes...

"tentu saja, sekrang kau bagian dari kami ..." ucapnya.

"apa ?? enak saja ?? maksudmu aku sekarang menjadi free rebels ?"

"bukan ... kita bukan Free rebel .. tapi juga tidak memihak CT .. mereka tidak bisa dipercaya .. tolong dengarkan aku dulu" ucap Max.

"........"

"baik ... sekarang aku punya tugas lagi untuk kita bertiga ...... aku , kau dan mocha" jelas Max.

aku dan Mocha hanya diam ....
"oke sekarang perhatikan lagi" Max mengambil salah satu foto dari beberapa foto dan kertas kertas yg berserakan di lantai .....

"kita akan mencari dia " Max menunjuk ke foto orang yg dimaksudkan ...

To Be Continued .......

mungkin akan dibagi menjadi 3 part  ^_^' .....

Senin, 14 Maret 2011

Chapter 9: No more sorrow part 2

Flashback .. di Chapter selanjutnya !!

Balfonheim Station 1-12-2016
Azure Elena skyla{civilian}


tok tok tok
suara kaki ku yang kuhentakkan pelan kelantai karena sudah sangat bosan menunggu lama di stasiun sepi dan sangat lengang ini ... hanya ada aku, seorang nenek tua yang duduk di kursi umum sambil membawa tas, seorang petugas kebersihan , dan seorang yang sibuk membeli sesuatu yang ada di toko kecil di dalam stasiun  serta penjualnya -.-

sangat sepi hari ini , yah aku tahu bagaimana enaknya tidur di depan perapian saat musim dingin seperti ini
kalau saja mocha tidak pura pura sakit ... aku pasti sudah tertidur pulas di rumah, pikirku kesal

aku kembali melihat jam tangan .. OH MY GOTH ... waktu terasa sangat lambat jika sedang menunggu sesuatu .
aku kembali duduk rileks sambil mengencangkan volume musik dari iPod-ku
aku memejamkan mataku dan duduk lebih rileks

aku membuka mataku ... suasananya sudah berubah terlihat di jendela kaca awan makin mendung

dari kejauhan aku sudah bisa mendengar kereta selanjutnya datang ...

" oh terimakasih tuhan ... akhirnya " ucapku.

aku melihat jam dan terperangah mengetahui kalau ternyata aku tertidur kurang lebih 2 jam XD
ahaha ... Max pasti marah ,aku cekikikan kecil
tapi ini sebenarnya bukan tugasku , pikirku lagi

aku memastika kalau topi woolku masih terpasang di kepalaku ,
"udara dingin hampir membuatku mati rasa" gumamku cukup keras sambil senyum" sendiri
aku tidak peduli orang berfikir aku aneh, yang penting aku bisa cepat pulang
aku beranjak dari tempat duduk dan melanjutkan misiku.

aku mesuk ke kereta ... aku agak kebingungan juga, apakah aku ada di kereta yang benar ...
atau pulang saja ... aku tidak mau  pulang malam
di dalam , hanya ada seorang lelaki yang kelihatannya tidur ..
terselungkup di tas besar yang di pangkunya ...
aku tidak bisa melihat wajahnya karena tertutup oleh kerudung jaketnya.

y sudah ... aku duduk di sisi paling jauh.. tepatnya di samping pintu pemisah antar gerbong karena tidak ada orang, jadi bisa leluarsa memilih tempat duduk..
aku menyandar ke dinding ...
"mmm .. "desahku
mengantuk sekali , rasanya ingin tidur lagi ...
di saat ketenanganku ... kemudian aku kembali terjaga
orang itu bangun dan melihatku ... aku terkejut dia menatapku seperti itu ...
"maaf .. ada masalah ??" tanyaku.
dia berjalan mendekat  sambil membawa tasnya ...
kelihatannya dia sangat kerepotan membawa tas sebesar itu sehingga aku bisa melihat beberapa kertas kertas yang bertumpuk sangat banyak...

tangan kiri ku mencoba merogoh tasku ...
mencoba mencari sesuatu untuk bisa membela diri
sial ...


"kau Elena ??" katanya yag sudah duduk di depanku
*jduk
"auww..." karena kaget kepalaku terbentur dengan dinding belakang sedikit..
"hey jawab aku" ucapnya.
"iya iya ... siapa kau ... ??" tanyaku balik
"aku Lion Scarface "ucapnya

"ini aku tidak mau berlama lama  disini ... aku bisa mati kedinginan" ucapnya sambil membuka tasnya terburu buru dan langsung menyerahkan sebuah bungkusan coklat

"-_- kau pikir aku juga mau berlama lama disini??" ucapku.
"yasudah ini .. " tanpa sengaja sebuah buku jatuh dari tasnya ...
"itu ..."
 .. aku melihat ternyata itu buku porno ^_^'

dia lekas mengambil buku itu dan melihatku ...

kelihatannya dia malu ... -.-
"kenapa kau ?? begitu saja malu ??" kau rebell kan ??" ucapku mencairkan suasana .

"memang kenapa ?? " sahutnya.

"aku sudah sering melihat buku seperti itu ... di markas , bahkan berhamburan " ucapku.
"kau laki laki kan ??" ucapku lagi .

dia jadi salah tingkah ...

"ah ... mungkin kau ..."

"apa??? BUKAN ... aku normal " ucapnya memotong pembicaraan.

aku hanya tertawa melihat tingkah lakunya ,
" kau rebell baru kan ?? " tanya ku lagi.

dia tidak mau bicara ...

"baiklah ,,, maaf ... aku akan lupakan kejadian tadi " ucapku .
"apa apaan kau ini" yasudah aku mau keluar .. "ucapnya

"silahkan .. lompat saja" ucapku sambil cekikikan kecil.
dia kembali duduk hanya saja sedikit labih jauh ...

"bagaimana kau tahu kalau aku yang akan mengambil bungkusan ini??" ucapku.

"..." dia tidak bicara , bahkan tidak menatapku.

sialan .. pikirku
"hey " ucapku lagi.

"apa??" ucapnya ...kebingungan ... rupanya tadi dia tidak mendengar aku bertanya

"bagaimana kau tahu kalau aku yang akan mengambil bungkusan ini?? bukannya kau harus bertemu mocha ?"tanyaku lagi ...

"oh soal itu ,,, tadi Max Menelponku ..."ucapnya .

"untunglah ... " ucap ku
"aku tadi sempat tertidur lama sekali "tambahku lagi
"aku juga , karena menunggumu lama sekali tadi " sindirnya .

"bukannya kau tertidur juga tadi ??' ucapku..
dia tertawa ,,,,

"yasudah ..." ucapnya.


Balfonheim 1-12-2016
Azure Elena skyla{civilian}

hari sudah malam ... aku harap mocha ingat menjemputku pikirku.
aku menelpon ,, tidak diangkat , dasar sial ...
sudah aku menggantikan tugasnya , aku dibiarkan pulang sendiri.
tega sekali kau Mocha T_T

aku terpaksa pulang jalan kaki sambil membawa bungkusan tadi di tas ranselku,,,
aku masih penasaran bungkusan apa itu ??
tanpa sadar .. aku melalui sebuah post polisi ,
dan parahnya seorang polisi menyapaku ...
"dari mana anak muda ??? pulang kuliah ?? ucapnya sambil tertawa, maklum ini sudah jam 11 malam XD.

melihat kumisnya ... aku juga ingin ikut tertawa...
"eh iya ... tadi ketiduran di stasiun", jawabku sekenanya.
aku khawatir dia memeriksa tasku

"oh ... lanjutnya,,,"

aku melanjutkan perjalanan ... kupercepat langkah kaki ku
"pyuuuh ... untung dia tidakmemeriksa tasku " gumamku.

*ckiiiit
aku melihat kebelakang .. ternyata Mocha dengan mobilnya ...

"kubunuh dia" ucapku dalam hati...

"hey , Mocha tidur dirumah .. jadi aku menjemputmu.."

"Axel ??"

aku masuk ke mobil Mocha...

"hah ... aku sudah mengira tidak mungkin Mocha mau repot Menjemputku -_- " ucapku.

"haha .. sudah dapat barangnya??' tanya Axel.
"ya... sudah " ucapku sambil duduk rileks ... ugh .. lelah sekali" gumamku.
" Mocha tidak marah kau mengendarai mobilnya??" tanyaku.

"dia tidak bisa marah, paling tidak karena dia malas menjemputmu ..." ucapnya.

"lagipula Mocha mendapatkan uang darimana untuk membeli mobil in??' ucap Axel sambil tertawa ..

"ow ... aku kira ini mobilnya" -.-'
"haha... bukan ...ini mobil rampasan " gumam Axel sambil tertawa.


To Be Contined .............

Sabtu, 19 Februari 2011

No more sorrow "Nevermore"Elena.Chpter.9

"Thanks for agentR yang bisa buat saya nulis lagi walaupun dikit dikit XD, kemalasan mengalahkan segalanya" Rebellion

LOADING

masa percobaan ... kemungkinan ini bisa saya edit ulang ... yah mengingat skill author saya yang kayak kancut dari dulu dan cara pandang yang klasik... wokeh THE NEW BEGGINING for me


Avenger Secret place 12-4-2016
Azure Elena skyla{civilian}



aku berjalan di kota yang kelihatannya Balfonheim bila dilihat dari sisi lain ...
aku tidak pernah melihat kota ini sebelumnya , kota ini lebih mirip seperti kota kuno ....


aku berjalan sambil melihat lihat seluruh kota yang sangat sepi ini ... tidak ada kendaraan , mobil , atau alat transportasi apapun ... hanya ada 2 , 3 orang yang kulihat berjalan jalan tidak karuan dikota ini ...


ada orang yang duduk di teras rumah tua sambil memegang senjata Windchester ... brrr seperti camp Free rebels







*buk


"aduuh .... hati hati bukankah kau bisa bilang klo sudah sampai ??" ucapku karena menabrak tubuh Mocha yang tiba tiba berhenti...


dia tidak menjawab ... hanya mengangguk dengan yakin sambil memandangi sebuah rumah yang bisa dibilang cukup besar namun sangat kotor ...


"ayo kita sampai ... " ucapnya sambil berjalan menuju pintu



dia mengetuk pintu dan dari dalam terdengar suara dari dalam...
"siapa disana ??? ucap seseorang di dalam.

"ini Mocha ... aku juga membawa nya  " ucapnya.

pintu dibuka dan yang terlihat hanyalah seseorang yang sudah tidak asing lagi bagiku ..
"Axel" sedangkan didalam terlihat Jake sedang duduk di meja sambil memegang kartu dan kelihatannya kebingungan , mungkin mereka sedang main kartu -.-'

kami masuk kedalam .. di dalam ada sebuah meja dan kartu dengan dua kursi berhadapan yang satu diduduki oleh Jake .... dan dengan cat dinding abu abu  juga sebuah pintu berdebu ... dan lemari yang juga berdebu, lengkap dengan tangga yah ... haruskah kubilang lagi bahwa tangga itu berdebu ???

" dia di dalam ..." Axel dengan santai sambil menunjuk ke belakangnya dengan ibu jarinya...
kemudian dia melanjutkan main kartunya dengan Jake ... aku hanya bisa bingung mengamati ... selanjutnya aku ikut Mocha lagi ke arah pintu ...
masuk ke dalam ..
di dalam bisa dibilang agak lebih bersih dengan pemandangan senjata senjata shotgun yang digantung di dinding dan senjata senjata auto lainnya ... disana juga ada Max  sambil merokok dengan kaki di atas meja...





Belom  selese ini .. rencananya mau dilanjutin nanti ... semoga bisa sih  XD
masa percobaan